Samarinda Smart Edu (SSE)
4 years ago
Dalam rangka pencegah tindakan kekerasan dan perundungan di lingkungan sekolah. SMP negeri 1 Samarinda melakukan pelatihan anti perundungan bagi siswa (agen perubahan) pada hari Sabtu, 25 September 2021 di Aoditirium yang diikuti oleh 30 siswa dibuka langsung oleh Kepala Sekolah. Direncanakan pelatihan ini dilaksanakan selama 10 kali pertemuan. Peserta pelatihan dipilih berdasarkan program root dari UNICEF. Artinya agen perubahan ini dipilih oleh siswa sendiri dari 1000 siswa lebih. Setelah selesai mengikuti pelatihan agen perubahan diharapkan dapat menjalankan tugas untuk mencegah terjadinya perundungan di lingkungan sekolah.
Dalam pembukaan tersebut kepala sekolah mengatakan bahwa Kekerasan dan perundungan pada anak usia sekolah masih sering terjadi. Kepala sekolah menegaskan bahwa perilaku kekerasan akan menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan pada anak baik secara fisik, psikis, seksual, maupun penelantaran. Hal ini dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Demikian pula perilaku perundungan. Berdasarkan riset Indonesia peringkat 5 besar (dari 78 negara) dengan persentase siswa (41,1%) yang alami perundungan paling banyak (riset PISA 2018). Kepala sekolah mengatakan bahwa ragam Perundungan dapat berupa Verbal, fisik, pengambilan/perusakan, ras, pengucilan, gosip,ancaman atau dipaksa melakukan sesuatu, seksual, dan Cyberbullying.
Di samping itu dia juga mengatakan bahwa perundungan memiliki dampak negatif antara lain kesehatan menurun, gangguan tidur dan makan,sulit konsentrasi, menyalahkan diri sendiri, menilai diri negatif, Menghayati beragam emosi negatif yang meruntuhkan, menyendiri, menutup diri,perilaku menyakiti diri kehilangan minat bergaul, menghindari aktivitas sosialnya prestasi belajar, tidak mau sekolah.